Antara Hangeul dan Kayla

Hmm, namanya juga Kayla yang memang dari sononya suka banget ama buku.

Jadi meskipun saat ini dia belum gape baca huruf Hangeul -semacam alphabet yang dipakai di Korea-, tapi setiap kali main ke e-Mart -tempat kami berbelanja kebutuhan sehari-hari-, dia selalu menagih untuk mampir ke bagian Buku. Dan pasti selalu berujung bete (Kayla yang bete, bukan aku) kalo aku nggak mengabulkan keinginannya untuk membeli -at least- satu buah buku ...

Sampai akhirnya aku pernah iseng ngomong gini ke Kayla, "Kakak kan belum bisa baca huruf Korea. Makanya tar aja beli bukunya klo udah tamat ngapalin Hangeul. Nah, sekarang Kakak bisa baca-baca aja disini. Jadi nggak perlu dibeli dulu bukunya."



S
ecara, harga buku disini klo dibandingin ama Indo emang lumayan mahal. Harga satu buah buku anak-anak berkisar antara KRW 5000-25.000 (sekitar 50-250rb perak). Bahkan, nggak jarang ada yang harganya lebih dari itu.

Yang lalu dijawab begini olehnya, "Bunda kan juga belum bisa baca huruf Korea. Trus kenapa kemaren baca koran dan cuma diliat-liat gambarnya?"

Whedeeeewww!! ...
Susah juga punya anak yang kritis dan nggak pernah mau berkompromi klo udah menyangkut urusan buku, ternyata.

No comments: