Rahasia Sehat dan Langsing

Problem klasik orang setelah menikah pada umumnya adalah badan menggendut dan perut membuncit. 

Kecuali bagi mereka yang (1)dianugerahi badan tetap langsing atletis meskipun porsi makan kayak kuli, (2)kerja keras dengan berolahraga secara rutin untuk mempertahankan bentuk badan,  serta (3)menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat.

Untuk kaum katagori 1 memang layak bikin kesel sejuta umat. Bayangin aja, sementara yang lain baru ngemil kerupuk pasir bisa langsung naik 3 kg, lah ini si kaum #1 kok ya tetep aja badan kencang tak bercela meskipun makan pake sekop.

Sementara kaum #2 dan #3, kalau nggak telaten olahraga atau kembali rajin makan junk food beserta asesorisnya (yang namanya burger, kopi, coca cola dan segala derivasinya memang tempting sih, ya) maka badan akan kembali menggelembung ditambah bonus perut buncit menggelambir. Nggak banget.

Tapi sebenernya pada intinya sih program melangsing (pinjem istilahnya ya, Mbot!) itu harus betul-betul berasal dari dalam hati. Faktor kesadaran pribadi. Bukan karena paksaan. Atau sekadar pengen mengimpress gebetan yang memang lagi lucu-lucunya menjalani hidup sehat. Intinya: cuma ikut-ikutan itu nggak akan langgeng. Begitu gebetan gagal dipepet, bubar deh program melangsingnya.

Kembali ke soal melangsing.
Lantas kenapa pulak saya sok-sokan membahas masalah ini?
Karena saya pernah menggendut drastis (BB naik 23kg) dan suami saya mengalami symphaty weight alias ikut menggendut bersama saya (Kesian kalau saya gendut sendirian, katanya. Nice excuse!) Tapi untunglah pada akhirnya kami berhasil kembali ke jalan yang benar.




Mau tahu apa yang telah kami lakukan?
Tanya saya, ya. Nggak dagang, kok. Ehk.


Salam,
Vina Revi