Fabric Softener Sheet

Jika cuaca mendukung (matahari bersinar terik, nggak mendung dan nggak hujan), maka alih-alih memakai dryer (mesin pengering pakaian) saya lebih memilih menjemur hasil cucian di tempat jemuran. Karena selain hemat energi juga sekaligus mengurangi resiko baju-baju mengkeret kalau (saya) salah memilih settingan dryer. 

Biasanya dalam kondisi terpaksa memakai dryer, saya akan memasukkan beberapa lembar Fabric Softener (atau biasa disebut dengan istilah dryer sheet) ke dalam mesin pengering. Tujuannya agar cucian lembut dan wangi. Memang dryer sheet ini mirip kayak cairan pelembut pakaian biasa. Cuma bedanya yang ini dibuat dalam bentuk lembaran. Barangkali ada yang penasaran, penampakannya seperti ini:


Biasanya dryer sheet akan dibuang setelah dipakai. Karena siapa juga yang mau memakai lembaran kertas kusut -meskipun masih wangi- seperti yang ditunjukkan pada foto dibawah ini, kan?


Terus terang selama ini saya juga selalu membuang dryer sheet bekas pakai tersebut, kok. Sampai akhirnya sekitar satu tahun yang lalu saya melihat mDian mendaur ulang dryer sheet menjadi bunga dan kemudian dijadikan hiasan di kartu handmade-nya. Atau Claire yang menyulapnya menjadi amplop untuk kartu-kartu uniknya. Kreatif!

Sejak saat itu saya pun nggak pernah membuang dryer sheet lagi. Jadi setelah dikeluarkan dari mesin pengering, lembarannya selalu saya kumpulkan, dilipat rapi dan kemudian disimpan. Tapi berhubung saya nggak terlalu hobby bikin kartu, saya nggak bisa begitu aja mencontek ide mDian dan Claire tersebut. Tapi saya meyakini bahwa suatu saat sebuah ide akan muncul di kepala saya tentang apa yang harus saya lakukan dengan koleksi dryer sheet tersebut.

Dan saat itu adalah sekarang.
Dimana tiba-tiba saya kepikiran untuk membuat sebuah Bantalan Jarum Pentul dan merasa bahwa buntalan dryer sheet yang saya simpan itu akan sangat cocok dimanfaatkan sebagai busa tempat tusukan si jarum pentulnya. Sebenernya tinggal beli (bantalan jarum pentul) pun bisa, ya. Tapi sumpe, saya memang lebih puas jika memakai barang DIY (Do It Yourself). 

Maka setelah berkutat selama hampir empat puluh lima menit, inilah yang berhasil tercipta:


Bantalan/Wadah Jarum Pentul

Tempat tusukan jarum pentul saya buat dari buntelan dryer sheet (diikat memakai tali) yang kemudian dibungkus dengan kain (saya memilih warna cream biar jarum pentulnya stand out ketika ditancepin). 


Sementara base-nya saya buat dari bekas tempat susu bubuk Keiva -yang udah nggak kepake- yang saya bungkus dengan kain warna gelap supaya mengimbangi warna bantalan yang cenderung polos.


Kain gelap tersebut saya tempel di dinding wadah memakai glue stick. Soalnya kalau pake lem tembak, menurut saya hasilnya malah cenderung nggak rapi karena permukaan kain akan sedikit menonjol karena efek hot glue yang mengering (terutama kalau kita nembakkinnya nggak rata). Itu menurut saya loh, ya. 




So, that's it. 
Sebuah bantalan jarum pentul yang simple dan saya yakin banyak yang udah pernah membuatnya. Karena yang ingin saya bagi disini justru sebuah kesadaran bahwa apapun yang tampak seperti sampah, sebenernya bisa kita daur ulang menjadi sesuatu yang lebih berguna.

Kuncinya: berkreasilah secara gila!

Happy crafting, everyone.
-Vina Revi-

1 comment:

Dr Agus Budiyono said...

gila, kok bisa sampe punya ide gitu sih...