My New Haircut

Memang sulit nyari salon yang pas.
Kadang saat kita cocok dengan sang hair stylist, kita nggak sreg ama harganya yang selangit atau nggak terlalu OK dengan service yang diberikan.

Misalnya nggak puas dengan gaya keramasnya (aku paling sebel kalo rambutku dicuci ama mbak-mbak yang letoy), nggak pas dengan gaya ng-blownya (sama-sama ng-blow ala natural tapi kok ya bisa hasilnya beda-beda antara salon
yang satu dengan yang laen, ya?) etc.


Makanya kemarin aku sempat maju mundur saat pengen ngerapiin (baca: memotong) rambutku. Soalnya kalau selama tinggal di Bandung aja aku belum pernah menemukan seorang tukang potong rambut yang pas banget ama seleraku (mulai dari Memory Salon yang di Simpang Dago, Evergreen di Cipaganti, La Diva di Karang Setra, Dedi Sukma di deket Taman Pramuka, Rogers yang cabang Dago etc) trus gimana disini aku harus cap cip cup kembang kuncup untuk bisa menemukan salah satu diantaranya?

Belum lagi kendala soal bahasa.
Jujur, sampai hari ini Hangeul-ku masih da da da da da. Jadi kebayang juga gimana ribetnya nerangin model rambut yang persis aku inginkan ke si tukang potong rambut disini.

Tapi didorong oleh keinginan yang amat sangat kuat karena udah nggak tahan dengan model rambut shaggy-ku yang makin menjuntai kemana-mana dan tambah susah diatur, akhirnya aku memutuskan untuk mencoba memotong rambutku di salah satu salon di deket tempat tinggalku.

Dan begitulah.
Finally I feel fresh with my new haircut.
Although it’s not exactly the hair style that I’ve expected, i feel relieved.
Pheeew ...

note. all photos were taken by Kayla -my 5 years old daughter.

No comments: