Porsi Edan di Korea
Awalnya aku sempet shock saat iseng pesen mul-naeng-myon (bakmi gurih direndam pake es) di sebuah restoran Korea. Karena mangkok yang dipake untuk menaruh bakmi tersebut gedenya hampir sama kayak baskom di rumah yang biasa dipake si mbak buat nyuci beras.
Sumpe, bujubune gedenya!
Mungkin kalo suatu saat aku butuh ember buat mandiin Keiva, bisa minjem mangkoknya sebentar ke si pemilik resto, ya?
Tapi yang namanya porsi makanan di Korea memang menakjubkan. Amat sangat besar! Dan yang bikin heran (ato sirik, tepatnya), badan orang Korea jarang ada yang gendut meskipun makannya banyak. Jadi kesimpulanku soal kasus obesitas di Seoul adalah jika dihitung memakai skala sepuluh, cuma satu yang badannya memprihatinkan.
Hmm, mungkin karena pengaruh ginseng?
*wink wink*
foto. saat kami makan shabu-shabu di salah satu resto Korea.
bandingkan porsinya dengan badan Kayla!
Labels:
Korea,
shabu-shabu
Hello! I am Vina.
Medical doctor who works part time and tries to be a good full time Mom.
Found passion in writing, crafting and cooking.
Now living in Melbourne after spending couple of years in Boston, Bandung and Seoul.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
cari makanan halal diluar negeri gitu gimana ya mbak?hehe ada tips?
Nanya-nanya ke temen yang udah lama tinggal di negara tsb. Dimana kita bisa nyari daging halal dsb. Tapi kalau saya sih terus terang cenderung praktis aja, kok. Selama itu bukan daging haram (babi dan atau binatang buas yang memang nggak boleh kita makan), saya akan mengkonsumsinya dengan membaca Bismillah terlebih dahulu. ^^
Post a Comment