Di Korea, semua anak dikasih makan siang di sekolahnya. Termasuk kedua anak saya (kelas 6 SD dan TK besar). Nah, pertanyaannya sekarang: Gimana seandainya si anak harus minum obat pada waktu makan siang? Apakah harus ditunda sampai si anak pulang ke rumah yang notabene diatas jam 2-3 pm? Atau gimana?
Bisa jadi masing-masing sekolah akan berbeda aturannya. Tapi kalau di sekolah anak-anak saya selama ini cara mainnya adalah obat dibekal ke sekolah (di pagi hari) --obat dituang di dalam botol plastik khusus (foto terlampir), biasanya dikasih dari apotik-- lalu nanti akan diberikan ke anak (oleh guru kelasnya masing-masing) setelah acara makan siang selesai.
Nah, yang selama ini yang saya lihat, rata-rata orang tua akan menyimpan botol tersebut di dalam kantung plastik atau semacam ziplock bag aja gitu. Memang praktis sih, ya. Karena tinggal cemplung, selesai. Tapi gimana dengan sampah plastiknya kemudian? Karena biasanya ziplock kayak begitu cuma sekali dua kali pakai, yes?
Maka ting! Saya jadi mikir kenapa saya nggak bikin wadah obat yang bisa dipakai berulang-ulang aja? Atau istilah Enggresnya: Reusable Bag. Selain ramah lingkungan, tentunya project ini bisa dijadikan bahan update blog, pan. Ehk. Dan seandainya nggak dipake untuk wadah obat, kayaknya bag semacam ini bisa dimanfaatkan untuk mewadahi berbagai benda lain dan atau malah snack sebagai bekal piknik, yes?
Excited dengan ide tersebut, saya pun langsung bekerja.
Dan setelah sekitar setengah jam berkutat di ruang craft, maka inilah:
REUSABLE BAG
Bahan:
- Kain untuk bagian luar
- Laminated fabric (kain yang ada lapisan plastiknya), atau bisa juga pake kain apapun yang penting kedap air, untuk bagian dalam
- Velcro
- Gunting
- Mesin jahit dan segala ubo rampenya (atau bisa juga dijahit pake tangan tapi mungkin butuh effort lebih)
- Mesin obras/overlock machine/serger (optional), lihat detail di bawah kalo nggak punya alat ini
CARA.
1. Potong kain sesuai kebutuhan. Dalam kasus saya: 10x26 cm.
Kain yang berwarna kuning untuk bagian luar dan yang bergambar gajah (laminated fabric) untuk bagian dalam.
2. Jika punya mesin obras/overlock machine/serger, maka ini yang harus dilakukan: Posisikan kedua kain dengan sisi salah saling berhadapan (kedua sisi benar berada di bagian luar).
Tapi jika nggak punya mesin obras, maka kain diposisikan dengan sisi benar saling berhadapan, lalu jahit keempat sisinya dengan menyisakan lubang sekitar 4-5cm untuk tempat membalikkan kain.
3. Setelah diobras (atau dijahit dan kemudian dibalik), seterika permukaan kain (tentunya bukan yang laminated, ya) sampai licin.
4. Jahit velcro di kain yang ada plastiknya. Pastikan si velcro bener-bener ng-krep ketika ditangkupkan. Jangan sampe mengsle.
Saya menambahkan kantung plastik (di bagian luar) untuk tempat menyelipkan kertas yang berisi catatan aturan minum obat. Tapi ini langkah optional, kok.
5. Lipat kain jadi dua. Jahit kanan kirinya. Selesai.
Happy reducing and reusing!