Terus terang saya lebih sering mati gaya kalau disuruh mendaur ulang kardus bekas wadah telur. Bingung aja mau diapain gitu. Karena saya nggak kepengen bikin craft dari egg carton yang cenderung hanya bisa dimanfaatkan sebagai mainan (sebangsa caterpillar -dan berbagai jenis hewan lainnya) atau hiasan (bunga, wreath, dll) tanpa ada sisi fungsionalnya sama sekali.
Sampai kemudian saya kepikiran untuk membuat wadah imut (literally loh ya ini) yang bisa dimanfaatkan untuk mengorganisir barang-barang kecil (saya menyebutnya printilan) misalnya jepit, peniti, anting, cincin, koin, dll.
Ini penampakannya:
ps. Koin pecahan 50 dan 10 Won di Korea itu ukurannya 2cm.
Sehingga bisa kebayang bahwa wadah yang saya buat ini memang imut, kan?
Tapi sekali lagi, size doesn't matter lah ya kalau udah membahas soal fungsi. *apa, sih?*
Baiklah.
Bagi yang tertarik membuatnya, ini detailnya.
BAHAN.
- Kardus bekas tempat telur
ps. Saya memakai yang model begini:
- Gunting
- Cat poster
- Kuas
CARA.
1. Egg carton dipotong, ambil bagian yang mengerucut (cone). Rapikan potongan cone. Ulangi sampai jumlah cone yang diinginkan terpenuhi.
2. Cone yang sudah rapi silakeun dicat dengan warna sesuai selera.
Biarkan kering (sekitar 10-15 menit).
3. Selesai. Cone siap dipakai.
7 comments:
cuteeee ..... ternyata kalau diguntingin satu-satu bisa berdiri ya Vin ? bener tuh, kaya'nya fungsional banget buat tempat peniti *yg suka kehilangan peniti ketika pake' jilbab segiempat*
idenya mantap mbak Vina, kreatif ;) karton telur biasanya langsung kuinjek sampe gepeng, trus kumasukin tempat sampah :(
hehe, peniti (dan gunting kuku) itu memang dua benda yang sering ngcling entah kemana di rumah kita ya, Shan? Toss dulu!
Whuaaa, ini mPita yang di Delft kah? Bentar. Bentar. Aku check dulu ke blog-nya. ^^
hihi, ternyata beneeeeer. Awalnya memang masih ragu-ragu. Tapi setelah baca 'About'nya dan ada link ke blog suami (dimana ID Blog-nya ada saputra2nya gitu) udah deh langsung yakin bahwa ini mPita-ku. ^^
Apa kabar, mbaaaaak?
Terakhir kita ketemuan di Dongdaemun itu taun berapa sih, ya? Sama Indri juga kan ya waktu itu? Ih, udah lama banget kali, yaaaa ...
Btw, kembali ke soal karton telur, jadi gimana? Next time akan nginjek2 si karton atau digunting-gunting buat dijadiin entah apa gitu?^^
masalahnya koinku setoples teh, jadi kalo aku kayaknya lebih cocok nggak usah diguntingin, plek aja gitu setoplesannya dimasukin, dengan catatan tiap lobang disamain nominalnya, misalkan cepek-an sama cepe-an gopek-an sm gopek-an..dst..
btw, ada yg mau bantuin ngitung receh?
*eh..
Itu juga ide bagus, Ay. Hayuuk lah segera dieksekusi, difoto, trus diupload di blog. Abis itu aku jangan lupa di-tag (dikabarin link-nya), yaaa ...
Btw, hasil Rock Craft-ku juga aku wadahin di egg carton isi 30, Ay. Tapi emang si egg carton-nya nggak aku apa2in. As is aja gitu. Makanya nggak aku pamerin di blog. hihi.
Ou, aku mau deh sini bantuin ngitung receh.
Tapi please pang siapin sabun wangi sesudahnya. Mainan receh biasanya langsung amis tangannya. ^^
Post a Comment