Namanya juga Co-ass

Foot Note sengaja saya taruh di awal. Supaya background cerita menjadi jelas. Tidak membingungkan. Dengan demikian istilah Foot Note saya tiadakan dan diganti menjadi, er, Note aja gitu kali, ya.

NOTE.
1 Anamnesis adalah sebuah wawancara yang dilakukan oleh tenaga medis (dokter, perawat dan segala derivasinya) untuk mencari informasi yang berkaitan dengan penyakit pasien yang membawanya datang berobat (kira-kira begitu definisinya, berhubung saya tidak menyimpan satupun catatan semasa kuliah).
2 Co-ass (atau Ko-ass) adalah mahasiswa Kedokteran yang telah meraih gelar Sarjana Kedokteran dan sedang menjalankan Kepaniteraan Klinik di rumah sakit untuk meraih gelar Dokter Umum

============================================


Oke. Sekarang masuk ke inti cerita.
Lokasi. Di sebuah Emergency Room, Seoul, Korea

PerihalAnamnesis antara Co-ass (berbahasa Korea dan sedikit Inggris) dan Ibu Pasien (berbahasa Indonesia, Inggris dan sedikit Korea)

Mbak Co-ass: Anaknya dibawa kesini karena apa, Bu?
Ibu Pasien: Muntah ama MENCRET.
Mbak Co-ass: Oh, muntah dan MENCRET, ya ... (sambil tangannya sibuk membolak balik catatan yang berisi daftar pertanyaan -in English- tentang apa-apa yang harus diajukan kepada pasien). 
Ibu Pasien: Iya, muntah dan MENCRET (sambil menunggu dengan sabar apa yang akan ditanyakan selanjutnya oleh Ibu Dokter)
Mbak Co-ass: Er, anak Ibu SUSAH buang air besar tidak?
Ibu Pasien: ?????? (sambil ngbatin: Lu gila kali ya, Ndro??!)

Ini mencret, mbak. Mencret.
Pernah ada gitu mencret yang susah keluarnya?
hihi ...

Moral of the story. Pasien bule yang hanya bisa berbahasa Inggris dan tidak mampu berbicara bahasa setempat secara fluent (kecuali untuk keperluan nawar-nawar barang atau pesen kopi di warung langganan) memang terkadang sangat intimidating sehingga membuat grogi bahkan seorang Co-ass handal level rumah sakit bergengsi di Seoul sekalipun.

Salam,
Vina Revi

No comments: