Beberapa tahun yang lalu saya pernah melihat gantungan kamera di toko stationery terkemuka di daerah Myeong-dong, Seoul. Sebenernya motif dan bentuknya lucu. Tapi saya batal membelinya karena rasanya sayang aja jika harus mengeluarkan uang 55.000 Won (sekitar 550 ribu Rupiah) demi seutas tali -meskipun lucu- kayak begitu. *emak-emak banget*
Dan kemudian hari besar itu pun tiba ketika belakangan ini saya mulai tertarik dengan sewing craft. Jadi ceritanya beberapa minggu yang lalu saya iseng hunting kain di Dongdaemun dan kemudian membeli bermeter-meter kain dengan berbagai motif tapi masih belum tahu akan membuat apa dengannya. Impulsive, memang. Jangan ditiru.
Anyway, maka dua hari yang lalu saya pun mulai googling 'fabric crafts' dengan niat pengen memanfaatkan kain-kain hasil buruan saya tersebut. Akhirnya pilihan saya jatuh kepada 'DIY Camera Strap Cover' karena keinget sama insiden seutas-tali-empat-puluh-lima-ribu-Won yang dulu itu. Setelah riset sana sini, saya memilih untuk mengikuti tutorial dari Cheryl, si Tidy Mom.
Dan inilah penampakan camera strap milik saya sekarang.
Btw, strap cover ini bisa digonta ganti sesering yang kita inginkan. Jadi kalau mau, silakeun bikin yang banyaaaaaaaak dalam segala warna dan motif.. Biar bisa di-matching-in sama baju yang sedang kita pakai, pan. Halagh.
In case tertarik bikin juga, ini bahan-bahan yang dibutuhkan:
- Kain
- Gunting
- Benang dan jarum
- Lem (saya pakai glue stick. Tidak disarankan memakai lem cair karena akan membekas diatas kain, terutama kain katun)
- Kertas (yang agak tebel. Saya pake kertas coklat bekas bungkus buket bunga, salah satu kado dari temen di pesta ulang tahun saya tgl 5 Oktober yang lalu. Aih, sekalian pengumuman kalau habis ulang tahun ya, bow!)
CARA.
1. Gantungan kamera dilepas. Lipet jadi dua. Trus habis itu dijiplak di atas kertas kayak begini:
2. Dari jiplakan yang telah kita buat, bikin garis lagi ke arah luar dengan jarak sekitar 1-1.5 cm. Ruangan ini nantinya akan kita pakai sebagai tempat jahitan. Potong sesuai garis terluar.
3. Posisikan jiplakan di atas kain yang udah dilipat jadi dua. Perhatikan posisi jiplakan seperti yang tampak pada foto dibawah ini: bagian jiplakan yang lurus (bukan yang mengerucut) diletakkan tepat diatas lipatan kain. Bikin dua buah potongan kain kayak gini. Kebetulan saya memakai kain dengan dua motif yang berbeda.
4. Setelah kain terpotong, cari bagian tengahnya (dalam kasus saya: 31 cm), beri titik. Lalu dari titik tengah tersebut, ukur sekitar 3-3.5 cm ke kanan dan kiri (total 6-7cm). Trus dari lubang 7cm tersebut, potong kedua sisinya ke arah dalam dengan lebar sekitar 0.5 cm, seterika lalu di-lem. Kayak begini:
Lubang ini nantinya akan dipakai sebagai tempat memasukkan tali kamera. Sehingga pastikan lebarnya cukup untuk dimasukkin ujung strap.
5. Tumpuk kedua kain dengan posisi bagian yang bagus saling berhadapan. Lalu mulailah menjahit di sepanjang sisinya. Kalau punya mesin jahit, silakeun dimanfaatkeun itu asetnya. Tapi kalau nggak ada, jahit tangan juga bisa, kok.
Terus jahit sampai seluruh sisinya tertutup (kecuali di bagian kedua ujung dan lubang 7cm di tengah).
6. Balikkan kain bagian dalam dengan cara nylodokkin (idih, apa sih istilah yang benernya?) ke arah luar. Yang semacam ini, maksud saya:
Setelah kain selesai dibalik, seterika supaya licin dan bekas jahitan nggak menggelembung. Lalu masukkan tali kamera melalui lubang di tengah yang kita buat tadi. Setengah bagian ke arah kanan, setengah bagian ke arah kiri. Itulah sebabnya tadi diawal saya bilang agar lubang dibuat dengan lebar yang cukup supaya memudahkan kita dalam ng-wiggle si tali kamera ini.
Dan voila! Selesai.
Sekarang kita punya tali kamera yang eksklusif. Dijamin nggak ada (tetangga) yang nyamain, deh. Ehk.
Salam,
Vina Revi